Sabtu, 20 Oktober 2018

Debit Air Irigasi Turun Drastis, Lahan Persawahan Waijole Mengering


Foto: Thomas Ara

Musim kemarau panjang kembali melanda wilayan Flotim, khususnya Adonara Tengah. Hingga pertengahan bulan Oktober, belum tampak tanda-tanda turun hujan di wilayah ini. Dampaknya, beberapa areal pertanian mengalami kekeringan dan berdampak pada nasib petani. Sejumlah lokasi mata air pun debitnya berkurang drastis. Ini menyebabkan turunnya cadangan air seperti yang terjadi di jaringan irigasi Waijole, Kecamatan Adonara Tengah. Sejumlah lahan sawah terancam tidak bisa dimanfaatkan.
Hal ini diungkapkan oleh Thomas Ara pada Jumad (19/10/2018). "Hari ini saya menuju beberapa titik di wilayah kecamatan Adonara Barat dan Adonara Tengah. Di wilayah ini terdapat sejumlah persawahan, di antaranya persawahan Waiwadan yang digarap oleh petani Desa Homa, persawahan Wureh, dan persawahan Waijole. Khusus untuk jaringan irigasi Waijole, kondisinya sangat parah. Debit air berkurang dan banyak tanaman layu dan mati," demikian ungkap Thomas.
Keluhan serupa diungkapkan oleh seorang petani Waijole, Nama Libur. "Bendungan dekat kebun saya tidak berfungsi dengan baik saat ini. Pengaturan air pun tidak begitu bagus," ungkap warga dusun Lamawato, desa Lewobele ini.
Diungkapkannya, sudah beberapa tahun ini ia menggunakan air dari saluran air yang menuju kebunnya untuk keperluan menanam sayur-sayuran. Namun karena musim kemarau panjang, debit airnya berkurang, dan kebutuhan akan bercocok tanam tidak bisa dipenuhi.
Melihat langsung kondisi jaringan irigasi yang kembali diperluas pada 2015 lalu ini, Thomas Ara sebagai pemerhati dari Lopo Seburi Institute mengaku sangat kecewa. Menurutnya, kalau lingkungan dan pengaturan saluran air di kelola dengan baik, para petani tidak akan mengeluh di musim kemarau.
"Pengaturan saluran air harus dirancang dengan baik memperhitungkan ketersediaan debit air. Kalau kondisinya saat ini, jaringan irigasi terkesan mubazir. Kasihan lahan petani yang sudah digusur namun penggunaanya tidak tepat sasaran," kata guru kampung di Adonara Tengah ini. (Teks: Thomas, Edit: Simpet).


Foto: Thomas Ara

Foto: Thomas Ara


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar