Foto: Thomas Wollor |
Setelah
sukses penyelenggaraan pekan seni dan bahasa pada momen bulan bahasa Oktober
kemarin, siswa-siswi pada lembaga SMAN I Adonara Tengah menyatakan siap
menyebarkan semangat literasi ini ke lingkungan desa masing-masing.
"Kami
akan melakukan sebuah gerakan besar bersama," demikan ungkap Thomas
Arakian, guru penggerak literasi di SMAN I Adonara Tengah. Gerakan kampanye ini
dicetuskan bersama siswa kelas X program Matematika Ilmu Alam (MIA). Dalam
rencana tersebut, siswa-siswi akan melakukan aksi besar membuka taman bacaan di
Desa tempat tinggal masing-masing.
"Ini
sebagai bentuk tindak lanjut dari pekan bulan bahasa dan seni 2018 serta
gerakan Literasi sekolah," beber Thomas pada Rabu, (14/11/2018). Dalam
pertemuan bertempat di ruang kelas ini, semua siswa-siswi kelas X MIA melalui
perencanaan berlanjut menyepakati wajib miliki buku harian dan membentuk
kelompok belajar sesuai asal wilayah desa. Selain itu, mereka sepakat
mengumpulkan siswa SD hingga SMP di desa atau tetangga rumah masing-masing
untuk membentuk taman baca sederhana.
"Untuk
agenda ini, sudah dijadwalkan hari Sabtu (17/11/ 2018) mendatang kami akan
bertemu para anggota kelompok belajar yang sudah didata oleh siswa dari Desa
Nubalema, tepatnya di Klibang," kata Thomas Ara yang juga inisiator Lopo Seburi
Institute ini.
"Untuk
sementara agenda hanya berupa
sosialisasi kampanye dan bertemu kelompok pelajar saja dan juga orangtua atau
tokoh masyarakat setempat. Harapan besar bersama siswa membangun kesadaran
warga tentang betapa pentingnya dunia baca tulis dan peka terhadap situasi
sosial kemasyarakatan," demikian pungkas Thomas. (Teks: Thomas Arakian,
Edit: Simpet)